Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI

Development of Web E-Scaffolding Based on Scientific Explanation as Teaching Materials for Primary School Pre-service Teachers Rizki Amelia
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 8, No 2 (2021): October 2021
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v8i2.8253

Abstract

AbstractScience learning does not only involve facts and concepts but also ways of thinking, explaining scientifically, and doing a practicum. Unfortunately, existing e-learning and/or social media have not been able to facilitate the implementation of online practicums. Therefore, an e-scaffolding website based on scientific explanations is needed as teaching media and materials since learning is mostly conducted online during the Covid-19 pandemic. This study aims to describe the development process and the validity and legibility of the e-scaffolding website to develop scientific explanations for elementary school pre-service teachers. The development of this e-scaffolding website refers to the development model developed by Lee and Owens (2004). The instrument of this study was a questionnaire using a Likert scale. There are 3 kinds of questionnaires used, including the material validation questionnaire by the expert validator, the media validation questionnaire by the expert validator, and the student readability test questionnaire. The results showed that the average product validation results on the website aspect were 84% and, on the e-scaffolding aspect was 86.67%. While the results of the product readability test were 82.29%. This means that the development of the e-scaffolding website based on scientific explanations is very valid and very feasible to use in developing the scientific explanation abilities of elementary school pre-service teachersKeywords: website e-scaffolding, scientific explanation, teaching materials. AbstrakDalam pembelajaran sains tidak hanya melibatkan fakta dan konsep, tetapi juga cara berpikir dan menjelaskan secara ilmiah. Selain itu, dalam pembelajaran sains juga membutuhkan praktikum. Sayangnya, e-learning atau media sosial yang ada belum dapat memfasilitasi pelaksanaan praktikum online. Oleh karena itu, dibutuhkan website e-scaffolding berbasis penjelasan ilmiah sebagai media dan bahan ajar di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan kevalidan serta keterbacaan website e-scaffolding untuk mengembangkan scientific explanation calon guru sekolah dasar. Pengembangan website e-scaffolding ini mengacu pada model pengembangan yang dikembangkan oleh Lee & Owens. Instrumen pengumpulan data berupa angket dengan menggunakan skala likert. Angket yang digunakan ada 3 macam, yaitu angket validasi materi oleh validator, angket validasi media oleh validator, dan angket uji keterbacaan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil validasi produk pada aspek website sebesar 84% dan pada aspek e-scaffolding sebesar 86,67%. Sedangkan hasil uji keterbacaan produk sebesar 82,29%. Hal ini berarti bahwa pengembangan website e-scaffolding berbasis penjelasan ilmiah sangat valid dan sangat layak digunakan dalam mengembangkan kemampuan penjelasan ilmiah calon guru sekolah dasar.Kata kunci: website e-scaffolding, penjelasan ilmiah, bahan ajar.
Need Analysis of Integrated Science Digital Teaching Materials with Blended Learning Models in the New Normal Era for PGMI Students throughout East Java Rizki Amelia
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 10, No 1 (2023): June 2023
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v10i1.12021

Abstract

AbstractThe Covid-19 pandemic has affected all sectors of life, including education. During the Covid-19 pandemic, all tertiary institutions changed learning process by using blended learning, including the Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education (PGMI) study program throughout East Java. Blended learning can only be successful when paired with instructional resources tailored to each student's individual requirements. This research aims to identify and evaluate gaps in East Java's PGMI student population's access to digital scientific instruction resources that are compatible with blended learning pedagogies. This study employed a quantitative survey method involving PGMI students throughout East Java. Data were collected using questionnaires distributed online. Need analysis included learning characteristics, teaching materials, and learning orientation. Based on the analysis that has been done, it is concluded that students need interactive teaching materials based on problem-based learning equipped with virtual practicums or online students worksheets.Keywords: digital teaching materials, blended learning, new normal era.AbstrakPandemi Covid-19 telah mempengaruhi semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Di masa pandemi Covid-19, seluruh perguruan tinggi mengubah proses pembelajaran dengan menggunakan blended learning, termasuk program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) se-Jawa Timur. Blended learning hanya dapat berhasil apabila dipasangkan dengan sumber daya instruksional yang disesuaikan dengan kebutuhan individu masing-masing mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kesenjangan akses populasi mahasiswa PGMI se-Jawa Timur terhadap sumber pengajaran sains digital yang kompatibel dengan pedagogi pembelajaran campuran. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif yang melibatkan mahasiswa PGMI se-Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online. Analisis kebutuhan meliputi karakteristik pembelajaran, bahan ajar, dan orientasi pembelajaran. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa siswa membutuhkan bahan ajar interaktif berbasis pembelajaran berbasis masalah yang dilengkapi dengan praktikum virtual atau LKS online.Kata kunci: bahan ajar digital, blended learning, era new normal.